Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Berita dari nenek Tua

Sebenarnya ini adalah sebuah cerita lama, cerita sewaktu aku masih tinggal di Bali, tepatnya di kawasan Tohpati, Denpasar pada tahun 2014 silam. Waktu itu aku bekerja pada salah satu vendor perbankan dan menempati posisi sebagai staff cash processing.

Kala itu aku sungguh merasa malas untuk berangkat bekerja, aku merasa lelah, dan hatiku masih saja dipenuhi dengan khayalan-khayalan penat "andai sekarang aku adalah seorang Mahasiswa". Tetapi sudahlah, Aku kemudian mencoba untuk mengalahkan rasa malas ku itu dengan bergegas mandi serta bersiap-siap untuk berangkat, walaupun sebenarnya rasanya begitu berat, belum lagi ditambah dengan pemikiran tentang masalah yang mungkin terjadi di kantor. Selisih lebih ataupun selisih kurang, keduanya adalah sebuah masalah yang cukup mengkhawatirkan.
Terlepas dari semua kekhawatiran itu aku mulai bergegas mengendarai motorku, kulihat waktu telah menunjukkan pukul 14:40 WITA, tak biasanya aku seperti ini, dan aku yakin hari ini aku akan terlambat masuk kerja, karena biasanya aku berangkat pukul 14:30 WITA dan tiba di kantor 5 menit atau bahkan tepat pada waktu masuk kerja.

Kulihat waktu semakin memburuku dan indikator bensin juga sudah mendekati garis merah, seperti biasa jika masih di kawasan Tohpati, aku selalu membeli bensin eceran di pinggiran jalan, pada seorang wanita renta yang tengah duduk di pinggir jalan. Suaraku kala itu membubarkan lamunan beliau, saat itu beliau tengah duduk diam memandang sesuatu, lebih tepatnya seperti memikirkan sesuatu, terik panasnya mataharipun seolah-olah tidak dirasaannya. Setelah aku mengisi bensin motorku, aku beranjak memacu motorku. Seperti biasa perdebatan-perdebatan di dalam diri mulai mengambil posisi disetiap kali aku memulai perjalanan di Bali ini.

"Lihatlah beliau mas, usianya berapa? dan kamu berusia berapa?, tataplah beliau mas, pekerjaannya apa dan pekerjaanmu apa, Tidak pernahkan kamu berpikir mas, bahwa pekerjaanmu saat ini jauh lebih ringan dan nyaman bila dibandingkan dengannya, ketika kamu merasa berat bukankah beliau lebih berat lagi mas? beliau duduk di pinggiran jalan terpapar teriknya mentari, sementara kamu duduk di kursi yang empuk dalam ruangan teduh dan ber AC pula, masihkah layak untukkmu mengeluh mas?"

Belum selesai aku berdebat, mataku kemudian disuguhi sebuah pemandangan yang cukup mengusik, dua orang wanita paruh baya yang sedang duduk berpijak di pijakan kayu dengan posisi yang tinggi, terlihat mereka sedang mengecat rumah, bisa ditebak bahwa profesi mereka adalah seorang kuli batu.
Welcome to Bali, Kota dimana aku sering menjumpai wanita-wanita yang tengah bekerja, mulai dari kenek bus, kuli bangunan, juru panggul dan tukang cat seperti ini. sekali lagi anganku di usik oleh pertanyaan ku sendiri.

"Lihat mas, berapa penghasilan yang mereka dapatkan? sementara berapa pula yang kamu dapatkan? betapa mudahnya kamu mengatur pengeluaranmu dengan sebuah gaji yang tetap dan bahkan bisa naik dengan jam-jam lembur, tidakkah kamu berpikir sejenak bagaimana mereka mengatur kebutuhan hidup mereka?"

setelah melihat mereka aku mulai berusaha untuk mengalahkan hatiku, aku merubah pola pikirku, hari ini adalah hari yang baik, tidak akan ada masalah, kalaupun ada masalah itupun pasti ada jalan keluarnya,  tinggal aku saja yang mau mencarinya atau tidak, lantas apa yang membuat aku resah, apa yang membuat aku khawatir? bukankah aku memiliki partner-partner kerja yang hebat, tinggal berkomunikasi, membagi tugas dan bekerja sama, bukankah hari ini nanti akan berlalu begitu cepat?

Akhirnya tibalah aku di tempat kerjaku, kulihat waktu tengah menunjukkan 15:05 WITA, tepat sesuai perkiraan aku terlambat, syukurnya hanya lima menit saja, setelah check log akupun berganti baju khusus lalu menghampiri rekan-rekanku. Aku mulai menyapa mereka dan juga berbagi canda.
Tak terasa hari akhirnya berlalu dengan begitu mulusnya, aku bersyukur atas hari ini. Atas apa yang telah diberikan oleh Tuhan kepadaku, karena aku yakin Tuhan tidak akan pernah menelantarkan aku.

"Ketika kamu Mengingat-Ku, maka Aku pun akan selalu mengingatmu" Begitulah yang Tuhan katakan padaku lewat Firmannya, dan akupun percaya akan semua itu. Jadikanlah hidup yang kamu miliki ini sebagai sebuah hidup yang berkualitas, masalah dan persoalan yang membuat kita akan semakin mengerti, semakin dewasa dan semakin lebih bisa untuk menghargai apa yang di sebut dengan hidup.
"Aku berterimakasih untuk mereka yang tak pernah lelah dalam berkarya" :) 


Just another story, when I am on Tohpati, 2014, Rofi Miftachul

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS