Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Andaikan aku bisa memilih

Andaikan aku bisa memilih...
Akan kupilih sebuah pilihan yang sesuai dengan alur keinginanku
Andaikan aku bisa memilih...
Akan ku tinggalkan kunci hidup yang tak sesuai dengan nurani ini
      Andaikan aku bisa memilih...
      Kan kulabuhkan perahuku dalam dermaga rindu
      Namun nyatanya tak ada pilihan yang dapat kupilih
      Diam...
      Ataukah terjerumus...
       Dua paradoks yang selalu terbayang dalam jiwa kecil ini
       Dua paradoks yang slalu melintas dibenak ini
Andaikan aku bisa memilih...
Kan kulangkahkan kaki kecil ini bersama harapan kecil yang mulai terpendam
Walaupun waktu haruslah menunggu
Walaupun caci telah menanti
      Asalkan satu....
      Kakiku melangkah bersama impian yang kutuju
      Namun kenyataan berkata lain
Bukan aku yang berbicara
Bukan pula mereka yang kini membara
Waktulah yang jadi belenggu
       Andai aku bisa memilih
       Kan kuarahkan kapalku menantang gelombang
       melawan arah menentang gelombang
       Walaupun nantinya harus terhunus pedang
Namun apalah dayaku
Aku bukanlah nahkoda yang mampu menghalau kapal
Jinakkan gelombang dan melawan halilintar
Andaikan aku bisa memilih..
        Apakah aku harus berdiam diri
        Membiarkan diriku diperintah keadaan yang tak mampu memerintah
Andaikan aku bisa memilkih
Kan kuwujudkan dunia yang bukan dunia
Kuwujudkan dunia melawn arus mereka
Andaikan aku bisa memilih... 


                                                                                          Authentic Poem by : Rofi M.A

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Lantunan Untukmu Para Wakil Kami

Tutur katamu meyakinkan nurani
Janji-janjimu seakan membawa kami ke negeri elok damai sejati
Kemakmuran engkau janjikan
Kerakyatan yang kau usungkan
Namun ketika kami memberimu kursi
Engkau mulai duduk berdiam diri
       Seakan-akan telingamu tuli
       Matamu buta tat kala kami mengaduKami bilang tidak
      Anda berkata iya
      Kami bilang hentikan
     Anda berkata lanjutkan
Mau dibawa kemana negeri kami ini?
Akankah kau bawa keujung gedung milyaran rupiah
Ataukah kau pendam kelam bersama kasus century
      Negeriku kini meringis
      Yang diatas memakan buah
      Yang dibawah hanya mampu memakan sampah
Pertiwi seakan menangis
Menyaksikan III A membawa rupiah
Menyaksikan wanita-wanita menjadi terdakwa
Dan menyaksikan Hakim-hakim yang dipermainkan uang mereka
     Kepercayaan kami kini telah banyak engkau kotori
     Nasib kami kau sisihkan seakan tak berarti
     "INIKAH EFEK DRI SEBUAH KURSI?"
Gajimu dari kami
Jabatanmupun karena suara kami
Tapi mengapa engkau abaikan kami
      Kami adalah manusia yang telah engkau bohongi
      Manis diawal, berakhir tak karuan
      Lanjutkan gedung Ikon negara semaumu
Abaikan rakyat yang telah membesarkan Namamu, gajimu juga hidupmu.
Wahaiengkau para penghianat kami
Wahai engkau yang tuli akan nyanyian kami
Wahai engkau musuh rakyat senegeri.

                                                                                 Authentic poem by : Rofi M.A

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS