Indraku kini tak mampu mengeluarkan permata
Terbungkam kecewa
Terhimpit ketiadaan telinga
Dua sisi kini terpampang
Tanpa diksi apalagi puisi
Beginikah rasanya seorang penambang?
Kini saatnya Emas dipertanyakan
Tak ada lagi senandung yang kini mengalun
Airmata menggambarkan kata
Bukan hanya dan bukan tawa
Authentic poem by : Rofi M.A.
0 komentar:
Posting Komentar